DItulis oleh: Dr. dr. Apoina Kartini, M.Kes.
Stunting atau ‘tengkes’ atau gagal tumbuh merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang saat ini masih menjadi isu nasional. Penyebab utama terjadinya stunting adalah asupan gizi/nutrisi yang kurang, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). Selain masalah asupan gizi, kondisi lingkungan juga berperan terhadap proses terjadinya stunting. Selama ini, peran lingkungan terkait dengan kejadian stunting lebih banyak dikaitkan dengan kondisi sanitasi (ketersediaan air bersih, jamban, dan kondisi fisik lingkungan rumah yang lain) yang berdampak kepada meningkatnya kejadian infeksi pada anak, yang menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan.
Namun, peran lingkungan terhadap terjadinya stunting juga dapat terjadi akibat adanya pajanan terhadap bahan toksik yang ada di lingkungan. Penelitian oleh tim peneliti dari Bagian Kesehatan Lingkungan dan Bagian Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, membuktikan bahwa pajanan pestisida merupakan faktor risiko kejadian stunting pada anak usia Sekolah Dasar di kabupaten Brebes. Penelitian kami yang lain juga membuktikan bahwa pajanan pestisida pada Ibu hamil meningkatkan risiko terjadinya bayi berat lahir rendah (BBLR). Patofisiologi terjadinya stunting maupun BBLR akibat pajanan pestisida, antara lain disebabkan, 1) adanya gangguan terhadap fungsi hormon pertumbuhan (hormon tiroid dan IGF-1), 2) gangguan terhadap fungsi penyerapan bahan makanan di saluran cerna atau yang dikenal sebagai Environmental Enteric Disfunction (EED), dan 3) terjadinya stress oksidatif yang menyebabkan terjadinya pemborosan energi untuk mengatasi permasalahan toksisitas dalam tubuh, sehingga energi yang digunakan untuk pertumbuhan menjadi tidak adekuat.
Terkait dengan beberapa temuan penelitian tersebut, dalam upaya pengendalian permasalahan stunting, selain program pemberian makanan tambahan (PMT) yang saat ini sedang digalakkan, upaya memperbaiki kondisi lingkungan, termasuk mengurangi risiko pajanan terhadap bahan toksik di lingkungan, seperti pestisida, perlu mendapatkan perhatian dan menjadi skala prioritas.
Link hasil riset:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30685774/
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29995019/